Arsip Blog

Senin, 23 Februari 2015

Topi Pesulap

TOPI PESULAP(3-1)
Bagian isi (2)
“Satu-satunya yang kita butuhkan untuk menjadi filosof yang baik adalah rasa ingin tahu”
Menurut saya pada bagian ini sangat menarik, Karen semua penciptaan dan manusia seperti di analogikan dengan sebuah topi sulap. Dimana awalnya seperti biasa terdapat surat dan kali ini juga terdapat sebuah amplop besar yang tertulis pelajaran filsafat akan dimulai.
Sangat mengasikan karena dengan membacanya kita berasa menjadi orang yang benar-benar kecil dan sangat acuh dengan dunia kita yang sekarang. Baiklah mari kita lihat kenapa saya mengemukakan pendapat seperti di atas.
Pada buku yang dikirimkan si pengirim seperti mengajak sophie berdialog dengan kata-katanya yang ringan dan tak memusingkan. Ia menghubungkan kesukaan orang-orang atau yang kita tahu dengan hobi dengan filsafat. Ya menurut penulis hobi semua orang pasti berbeda – beda namun ada hal – hal yang sama. Sama dalam mempertanyakan untuk apakah kita di sini? Ya ini pertanyaan yang menarik. Untuk apa kita di dunia ini?
Dan itulah kunci untuk menjadi filsuf, yaitu mengajukan pertanyaan – pertanyaan filosofis. Dan akan lebih mudah mempertanyakannya dibandingkan dengan menjawabnya bukan? Dan penulis menjawabnya dengan sebuah analogi topi pesulap. Apa yang pernah kita lihat mengenai pertunjukan tukang sulap yang mempertontonkan seekor kelinci yang keluar dari topinya? Hebat bukan? Dari mana kelinci itu? Dan dengan mengibaratkan bahwa kelinci itu adalah dunia dan kita hanyalah kutu di balik bulu kelinci.

Ada kutu yang ingin tahu apa yang terjadi di atas. Ya mereka adalah para filsuf yang ingin mengetahui dari mana kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar