TOPI PESULAP(3-1)
Bagian isi (2)
“Satu-satunya yang
kita butuhkan untuk menjadi filosof yang baik adalah rasa ingin tahu”
Menurut saya
pada bagian ini sangat menarik, Karen semua penciptaan dan manusia seperti di
analogikan dengan sebuah topi sulap. Dimana awalnya seperti biasa terdapat
surat dan kali ini juga terdapat sebuah amplop besar yang tertulis pelajaran
filsafat akan dimulai.
Sangat mengasikan
karena dengan membacanya kita berasa menjadi orang yang benar-benar kecil dan
sangat acuh dengan dunia kita yang sekarang. Baiklah mari kita lihat kenapa
saya mengemukakan pendapat seperti di atas.
Pada buku yang
dikirimkan si pengirim seperti mengajak sophie berdialog dengan kata-katanya
yang ringan dan tak memusingkan. Ia menghubungkan kesukaan orang-orang atau
yang kita tahu dengan hobi dengan filsafat. Ya menurut penulis hobi semua orang
pasti berbeda – beda namun ada hal – hal yang sama. Sama dalam mempertanyakan
untuk apakah kita di sini? Ya ini pertanyaan yang menarik. Untuk apa kita di
dunia ini?
Dan itulah
kunci untuk menjadi filsuf, yaitu mengajukan pertanyaan – pertanyaan filosofis.
Dan akan lebih mudah mempertanyakannya dibandingkan dengan menjawabnya bukan? Dan
penulis menjawabnya dengan sebuah analogi topi pesulap. Apa yang pernah kita
lihat mengenai pertunjukan tukang sulap yang mempertontonkan seekor kelinci
yang keluar dari topinya? Hebat bukan? Dari mana kelinci itu? Dan dengan
mengibaratkan bahwa kelinci itu adalah dunia dan kita hanyalah kutu di balik
bulu kelinci.
Ada kutu yang
ingin tahu apa yang terjadi di atas. Ya mereka adalah para filsuf yang ingin
mengetahui dari mana kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar