Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas filsafat dengan harapan kami dapat menjadi mahasiswa yang kritis dan pandai menulis ^^~
Minggu, 28 Desember 2014
[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Judul - Judul Tugas Filsafat Pendidikan
1. "Pendidikan : Memanusiakan Manusia"
2. Refisi "Pendidikan : Memanusikan Manusia"
3. presentasi "pendidikan: memanusikan manusia"
4. surat pengguna jalan (orasi)
5. Tanya - tanya Pemikir
6. Batu Qur’an
7. Menara Air Peninggalan Belanda di Pandeglang
8. “propesionalisme guru ditantang pada kurikulum 2013”
9. Penjiarahan Pahoman
10. Pengamen dan Pengemis Semakin Banyak?
Pengamen dan Pengemis Semakin Banyak?
Indonesia adalah negara dengan puluhan provinsi, ribuan pulau dan tentunya jutaan ribu orang.
Dengan banyaknya orang itu, permasalahan yang terjadi pun menjadi sangat
kompleks. Dari mulai kemiskinan, korupsi, banyaknya pengangguran, kurangnya
pendiidikan dan masih banyak lagi. kenapa semua itu bisa terjadi? Factor apa yang mengakibatkan semua itu? Itu
merupakah pertanyaan kita semua dan tentunya presiden dan jajarannya sekarang.
Namun, bahasan saya disini bukanlah hal itu. Bahasan saya
mungkin hanya satu dari jutaan banyaknya masalah yang ada di Indonesia. Hal itu
adalah ‘Mengapa Pengamen dan Pengemis menjadi semakin banyak dari hari ke hari?’
pertanyaan ini ingin saya bahas karena setisp harinya di dalam bis saya
menemukan banyak pengamen. Hal ini jadi semakin menarik saat para pengamen tak
membedakan gender dan usia. Mereka
ada setiap harinya dari pagi hingga malam.
Terkadang mereka datang hanya alakadarnya berbekal suara
yang bahkan terkadang suaranyapun tak mendukung. Untuk sebagian pengamen
mungkin ada yang sudah sangat pantas dikatakan seorang penyanyi, karena suara
yang bagus dan alat music yang dibawanya. Alat music yang dipakai para pengamen
tak jauh dari gitar, gendang, kecrek atau bahkan hanya sekedar modal tepukan
tangan. Dengan membawakan lagu yang katanya dibuat dijalanan, lagu-lagu
tersebut bercerita tentang kehidupan mereka sendiri sebagai seorang pengamen.
Seperti mereka yang harus mencari uang dari pagi sampai pagi lagi, menerima
uang recehan, mencari pekerjaan yang sulit dan yang lainnya.
Selain pengamen ada juga pengemis yang semacam itu.
Mereka banyaknya yang melakukannya adalah yang memiliki kekurangan
(disabilitas), meminta bantuan untuk pembangunan masjid, untuk bantuan panti
asuhan, dan lain sebagainya. Untuk para penumpang yang memang ingin bersedekah
mereka akan segera memberi tanpa tau alas an itu bisa diterima atau tidak.
Namun sebagai seorang mahasiswa Saya lebih berpikir bahwa akan lebih sangat
baik apabila pemerintah memberikan keterampilan kepada warga tersebut.
Memberikan keterampilan kepada warga Negara bukankah memang
tugas dari salah satu badan Negara yang bernama “badan pemberdaya masyarakat
dan pemerintah desa” ditingkat provinsi ini. lalu kemanakah badan tersebut?
Kenapa warganya masih saja ada yang tak mempunyai pekerjaan yang selayaknya?
Padahal di Jakarta semisal, para pengemis dilarang di beri uang lalu apa tindak
lanjutnya? Apaka mereka akan dibiarkan mati kelaparan?
Lalu siapa yang akan menjamin bahwa para penerus pengemis
tersebut? Anak – anak nya juga akan seperti mereka kah/ dengan penghasilan pas
– pasan si anak akan dengan sangat terpaksa membantu orang tuanya dia merasa
bersalah dan mengikuti jejak orang tuanya. Apakah itu yang diinginkan
pemerintah? Semoga setiap badan di negeri kita ini dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Agar tercipta Indonesia yang hebat.
Penjiarahan Pahoman
Di kabupaten pandeglang terdapat
banyak gunung yang bersejarah dan banyak meninggalkan situs – situs yang
menjadi bahan penjiarahan warga, terutama yang beragama islam. Numun dalam hal
itu saya akan memfokuskan ke gunung karang terlebih dahulu. Gunung karang
menjadi amat bersejarah karena terdapat situs yang menjadi penjiarahan. Salah satunya
ialah situs pahoman. Situs pahoman.
Pada situs pahoman tersebut terdapat
sungai dan batu yang dianggap keramat. Air terjun yang menjadi situs bersejarah
itu di yakini dapat menyegarkan dan
menghilangkan pegal – pegal pada tubuh orang yang merendamkan diri
disana. Hal ini di karenakan sumber air situs ini dipercayai karena terdapat
disebelahnya makam dari Syekh Rako
di Gunung Karang. Saking keramatnya bahkan
ada yang mengatakan bahwa jika kita membuat gulungan daunsirih dan kita ingin
tahu dimana jodoh kita berada maka anda tinggal menghanyutkannya pada sungai
itu, maka arah mengalirnya daun sirih itu menjadi pertanda dimana jodoh anda
berada.
Disekitar
air terjun tersebut juga ada batu yang dijaga dan dirawat kelestariannya.
Karena menjadi salah satu tempat wisata yang diminati oleh para pendatang.
Menurut cerita yang beredar apabila kita melingkarkan tangan kebelakang dengan
pandangn kedepan dan tangan kita bertemu maka kita akan panjang umur dan
harapan kita akan tercapai. Namun apabila tidak mungki harapan anda belum bisa
terwujud. Dan ada pula yang mengartikan bahwa anda bisa naik haji apabila kedua
tangan anda bertemu saat melingkarkan terhadap batu tersebut. Adapula yang
mengatakan bahwa jika kita menjulurkan tangan kebagian bawah batu kita akan
mendapatkan sesuatu yang akan sesuai dengan pekerjaan kita nantinya. Seperti
misalnya kita mendapatkan gabah, maka kita akan menjadi petani begitulah kurang
lebihnya.
Mungkin
mitos tersebut terlihat aneh keduanya namun warga sekitar percaya dan
menjadikan tempat penjiarahan ini menjadi tempat wisata yang dijaga
kelestariannya.
“propesionalisme guru ditantang pada kurikulum 2013”
Peran
guru dalam menyukseskan kurikulum 2013
Kurikulum
2013 yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014 di 6.221 sekolah dan
diberlakukan serentak seluruh sekolah pada tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan
peraturan resmi Mentri Nomor 159 tahun 2014 tentang evaluasi kurikulum 2013
baru dikeluarkan pada tanggal 14 Oktober 2014. Yakni tiga bulan setelah
kurikulum 2013 dilaksanakan diseluruh Indonesia.
Disamping
segala keterbatasan dari teknis perkembangan 2013. Kurikulum 2013 dinilai
menjawab permasalahan bangsa Indonesia saat ini dan menyiapkan manusia yang
siap menghadapi masa depan. Karena kurikulum 2013 bertujuan untuk menjadikan
siswa lebih berkarakter dengan cara menyeimbangkan ketiga skill yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan sainstifik
yang berpusat kepada siswa (student
center). Dengan tahapan pembelajaran yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan. Kurikulum
2013 menggunakan metode discovery learning dan project based learning. Metode tersebut
diharapkan dapat mendorong siswa menjadi aktif, kreatif dan memiliki pemahaman
yang baik.
Dari
semua harapan yang ingin dicapai dalam perkembangan kurikulum 2013, maka
diperlukan suatu unsur yang menjadi ujung tombak, yaitu guru. Keprofesionalan
guru ditantang pada kurikulum 2013, karena guru tidak lagi menjadi seorang
pemberi ilmu. Namun, harus bisa menjadi seseorang yang mengajak siswa berpikir
kreatif, bersikap baik dan tentunya berpengetahuan tinggi.
Guru
mendapatkan tantangan baru dengan seiring berubahnya kurikulum. Pada kurikulum
sebelumnya guru hanyalah sebatas instruktur dimana tugasnya ialah hanya sekedar
menyampaikan pengetahuan, menjadi sumber utama informasi, sumber segala
jawaban, pengendali dan pengarah semua aspek pembelajaran dan mengajar. Hal ini
dinilai sangat dangkal karena siswa tidak dilatih untuk perpikir luas dan
mencari sendiri jawaban segala pertanyaannya. Saat guru menilai siswanya hanya
sebagai objek maka yang dilakukan hanyalah ‘mengajar’. Namun, pada hakikatnya
manusia adalah makhluk yang dapat berkembang secara mandiri dan itu berarti
manusia bukanlah menjadi objek dalam pendidikan, tetapi manusia adalah subjek
dari pendidikan, yang dapat berkembang dan mengaktualisasikan dirinya dengan
optimal.
Oleh
karena itu, kurikulum 2013 mentransformasi guru menjadi seorang fasilitator
bukan lagi seorang instruktur. Fasilitator berarti guru harus mampu menjadi
fasilitator dalam pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan,
mitra belajar, pembimbing/konselor. Guru juga harus memberikan banyak
alternative dan tanggungjawab kepada setiap siswa untuk pembelajaran. dan tugas
guru bukan hanya menjadi seorang pengajar, namun menjadi seorang yang
membelajarkan siswanya (Drs. Partijo, 2013)
Guru
tak lagi dijadikan sebagai sumber belajar satu-satunya. Siswa diberikan
kebebasan dalam mencari pengetahuannya sendiri dan sumber belajarnya. Sumber
belajar bisa didapat dari mana saja dan memanfaatkan teknologi yang ada. Dalam
proses pembelajaran juga guru ditekankan untuk menggunakan teknologi. Hal ini
menjadi tantangan juga untuk guru yang kurang ahli dalam teknologi. Oleh karena
perkembangan jaman yang menuntut segalanya berbasis teknologi maka
dibutuhkannya seorang guru yang mampu dalam teknologi.
Guru
profesioonal akan mengidentifikasi setiap siswanya dengan membuat suatu metode
dalam pembelajaran agar siswanya tak bosan dan semangat dalam belajar. belajar
bukanlah suatu yang menakutkan dan melelahkan. Maka guru professional akan
menjadikan belajar ialah suatu kebutuhan. Sesuatu yang akan sangat menyenangkan
dilakukan dengan meggunakan pendekatan dan metode yang telah ada.
Seorang
guru yang professional akan terus belajar dan belajar (Andi, 2013). Demi
menjadikan siswanya seorang yang mampu menghadapi masa depannya dengan sangat
siap. Oleh karena itu guru professional ialah yang kreatif dan inovatif. Guru yang
kreatif dan inofatif adalah ia yang
memiliki hardskill dan softskill yang baik. Hardskill
dari seorang guru yaitu kemampuan, keahlian, dan pengalaman. Dan softskill guru ialah kemampuan mengelola
diri sendiri, dan membangun hubungan harmonis dengan siswa dan seluruh elemen
pendidikan. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menciptakan paradigm baru
pendidikan menjadi cerdas dan berkualitas.
Pemerintahpun
menyadari sangat perlunya guru professional. Maka dibuatlah Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG). Program ini dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun
2005 yang terdapat pada undang-undang nomor 14. Dimana guru merupakan suatu
profesi yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standarmutu atau norma tertentu (Fauza,
2013).
Untuk
itu, semoga kita para calon guru dapat terus belajar dan belajar. Dan
bagaimanapun nanti kurikulumnya. Guru professional akan bisa menjadi garda
terdepan yang mengimplementasikannya dan pastinya menyukseskan kurikulum
tersebut. Seburuk apapun kurikulumnya guru professional akan bisa membuatnya
menjadi baik, karena guru professional akan terus belajar dan belajar. semoga
kita adalah calon guru yang professional tersebut.
Mas Andam Syarifah
2225131543
Pend. Matematika 3A
Sumber terkait :
Fauzan A Mahanani. 2013. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.
Andi Firmansyah. 2013. Refleksi hari guru.
Drs. Partijo. 2013. Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Rabu, 17 Desember 2014
Menara Air Peninggalan Belanda di Pandeglang
Menara Air Kota Pandeglang
Ditengah
kota Pandeglang, tepatnya di jalan Ciwasiat kelurahan Pandeglang kecamatan Pandeglang
tidak jauh dari Masjid Agung Pandeglang terdapat bangunan berbentuk slindrik
yang berfungsi sebagai menara air(water tower) merupakan hasil
peninggalan pada masa pemerintahan kolonial. Tinggi bangunan ini sekitar 25m
dengan diameter 4m. Pada awal tahun 2007 bangunan mirip thermos raksasa
ini hampir dibongkar untuk pelebaran jalan, tetapi dapat dibatalkan. Bangunan
ini dibangun sekitar tahun 1884, bangunan yang hampir serupa terdapat di
Kabupaten Lebak jarak tempuh untuk mencapai ke lokasi ini sekitar 25 km dari
pusat Ibu Kota Provinsi Banten
Menara Air Pandeglang dibangun setahun setelah Krakatau meletus.
Sebelumnya, Kondisi menara air sangat memperihatinkan, tidak
terawat. Statusnya sebagai benda cagar budaya seperti hanya sebatas sebuah
tulisan. Pemerintah sepertinya kurang peduli terhadap salat satu benda cagar
budaya yang satu ini, lambat laun bangunan ini akan hilang dengan sendirinya
ditelan zaman. kondisi bangunan masih utuh, tetapi tidak difungsikan lagi.
Arsitekturnya dipengaruhi gaya Eropa. Bangunan ini diperkirakan berdiri pada
sekitar tahun 1884. Berfungsi sebagai penyedia air bersih di kota Pandeglang
dan sekitarnya. Bangunan serupa terdapat di Kota Rangkasbitung.
Bangunan ini sudah tidak difungsikan sejak tahun 1990-an (Sumber: Kepala PDAM Pandeglang). Berdinding tebal dan tinggi dengan bahan pondasi dari batu andesit/ batu kali. Plesteran terbuat dari bahan campuran pasir-kapur tanpa semen.
Bangunan ini sudah tidak difungsikan sejak tahun 1990-an (Sumber: Kepala PDAM Pandeglang). Berdinding tebal dan tinggi dengan bahan pondasi dari batu andesit/ batu kali. Plesteran terbuat dari bahan campuran pasir-kapur tanpa semen.
Beberapa waktu lalu,
Pemerintah Kabupaten Pandeglang memutuskan untuk merenovasi bangunan Menara Air. Pemerintah Kabupaten Pandeglang
telah selesai merahabilitasi menara air berasal dari periode pemerintahan
kolonial Belanda. Terletak di sudut kota yang agak tinggi, menara air yang
sudah tidak berfungsi sebagai penampung air bersih di kota Pandeglang, akhir
tahun 2013 kembali dipercantik. Keberadaannya sangat kontras dengan menara
kembar Masjid Agung Ar-Rahman yang berada di sebelah barat laut, memberi nuansa
sejarah pada kota yang pada tahun 1874 ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten
Pandeglang. Prakarsa Pemda ini mestinya menarik stakeholder lain untuk turut
memanfaatkan keunikan bangunan tersebut melalui kegiatan city tour berbasis
kota sejarah. Pusat kota Pandeglang sendiri memang bernuansa kota bercorak
kolonial, yang dicirikan oleh keberadaan bangunan pemerintahan yang sekarang
dimanfaatkan untuk kantor Bupati, Makodim, Bale Budaya, kemudian juga ada
sebuah rumah makan yang semuanya berada di sekitar alun-alun kota. Kepala
Seksi Museum Kepurbakalaan (Kasi Muskala) Disbudpar Pandeglang Maman Nasih
berharap, Disbudpar Banten bisa mengalokasikan dana pemeliharaan BCB.
"Rencananya di sekeliling Menara Air akan dipagar setinggi 50 cm dan
diberi batu kecil untuk jogging track. Selain itu plang yang dipasang Disbudpar
Banten akan dipindahkan atau diperkecil, karena posisinya menghalangi
pandangan," paparnya.(ARI/ENK)
Bangunan ini
berbentuk slindrik yang berfungsi sebagai menara air (water tower) tinggi
bangunan ini sekitar 25 meter dengan diameter 4 meter.
Bangunan ini dibagi dua
bagian, bagian bawah terbuat dari batu kali yang disusun sedemikian rupa
terdapat pintu masuk yang terbuat dari besi dengan dua daun pintu yang
dibingkai dengan lengkung sempurna.
Bagian atas berbentuk
slindrik terbuat dari bahan semen. Bagaian atas digunakan untuk penampung air. Arsitekturnya dipengaruhi
gaya Eropa. Berfungsi sebagai penyedia air bersih di kota Pandeglang dan
sekitarnya. Berdinding tebal dan tinggi dengan bahan pondasi dari batu andesit/
batu kali. Plesteran terbuat dari bahan campuran pasir-kapur tanpa semen.
Batu Qur’an
objek wisata di Pandeglang - Banten nih^^~
Batu
Qur’an
Batu qur’an menjadi salah satu objek
tempat berziarah yang cukup terkenal di pandeglang. Akan terlihat saat hari-hari
besar islam tempat ini banyak sekali dikunjungi para penziarah dari luar kota,
bahkan luar pulau. Lokasi batu qur’an ini ialah di desa Kadubumbang Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang – Banten. Letaknya arah Cimanuk, 7 km dari
pertigaan Cimanuk, selanjutnya akan ada
belokan ke kiri 300m (Sebelum pemandian Cikoromoy).
Menurut cerita yang beredar di
masyarakat, batu Quran merupakan peninggalan dari Sultan banten, yaitu Syekh
Maulana Mansyur yang merupakan ulama Banten yang terkenal di abad ke 15. Beliau
sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Banten. dan batu quran merupakan salah
satu peninggalan yang bercorak islam dan digunakan untuk penyebaran islam di
banten.
Adapun sejarahnya mengapa terdapat
tulisan dibatu itu secara resmi tidak ditemukan mengenai Batu Quran di
Cibulakan ini. Menurut penuturan penjaga Batu Quran, lokasi di mana Batu Quran
ini dahulu adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi
berhaji ke tanah suci, Mekah. Dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah
suci, Mekah.
Ceritapun
berlanjut ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah muncul bersama dengan
air dari tanah yang tidak berhenti mengucur. Penjaga Batu Quran menyakini bahwa
air yang mengucur tersebut adalah air zam zam. Derasnya air tersebut menggenai
daerah sekitar dan tidak berhenti. Syekh Maulana Mansyur kemudian bermunajat
kepada Allah dengan sholat 2 rakaat di dekat keluarnya air (lokasi tersebut
dikenal dengan batu sajadah). Selesai shalat beliau kemudian mendapat petunjuk
untuk menutup air tersebut dengan al Quran. Atas izin Allah air tersebut
berhenti mengucur dan al Quran tersebut berubah menjadi batu sehingga batu
tersebut dinamakan Batu Quran.
Sumber:
http://waliyuallahliveforever.blogspot.com/feeds/1450853852748970529/comments
tanya - tanya pemikir
Pertanyaan,
matematika 3A_33
1. > Pada
aliran humanistik para ahli mencetuskan aliran tersebut apakah atas dasar
ketidak sukaan di atur oleh agama? Apakah itu berarti mereka tak menganggap
adanya pencipta?
2. > Apakah
filsafat membahas tentang permasalahan pendidikan dengan politik?
3. > Apa
pendidikan dengan politik bersinggungan?
surat pengguna jalan (orasi)
Surat
Pengguna Jalan
Kepada
Yth. Bapak Wk, Gubernur
Selamat pagi Indonesia dan Bapak Wk. Gubernur yang baik
hati. Apa kabar pak? Apakah saat ini bapak sedang berada diruangan yang berAC?
Ataukah bapak sedang berada di jalan, dengan menggunakan mobil mewah Bapak?
Saya harap bapak dalam keadaan baik. Karena bapak tahu? Jika saya yang
sebaliknya dengan bapak
Perkenalkan saya Mas Andam Syarifah yang hanya seorang
pengguna kendaraan umum setiap harinya untuk pergi kuliah dari arah ke terminal
Serang. Dengan beban setiap harinya sampai 2 jam di perjalanan, hal itu
dirasakan sudah sangat lelah bagi saya. Namun, ditambah lagi dengan jalanan
menuju Serang yang sangat rusak, penuh debu dan yang berakhir membuat sangat tak
nyaman para penumpang juga penduduk sekitar.
Apakah bapak pernah melalui jalan tersebut secara
menyeluruh, dari kantor bapak sampai ke terminal? Namun, saya yakin walau bapak
melalui jalan tersebutpun tak akan tesara semua kerusakan, karena mobil mewah
bapak memiliki akselerasi yang membuat getaran tak terasa. Sedangkan kami
pengguna kendaraan umum seperti bis yang tak dilengkapi akselerasi itu.merasakan
guncangan yang bahkan terkadang jika penumpang sangat penuh, bis yang melewati
jalanan rusak hampir terguling karena ban masuk pada jalan yang berlubang.
Jalan provinsi yang sangat strategis dan dilalui banyak
mobil berukuran besar seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih, terlebih
lagi banyak instansi yang berada disepanjang jalan itu. Seperti Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD), BPOM, BNN dan POLDA. Akan sangat menghawatirkan jika
seorang pasien yang akan melakukan persalinan jika melalui jalanan yang sangat
rusak, akan sangat tak baik bagi kandungannya menerima banyaknya goncangan. Dan
akan timbul lebih banyak efek negative lainnya karena hal itu.
Saya pernah menerima pertanyaan dari teman saya mengenai
jalan yang menghubungkan serang dan pandeglang dengan menggunakan bis, melalui
TOL apa? Dan saya dengan sangat meyesal menjawab tidak ada. Ketika teman saya
ingin berkunjung ke pandeglang, dia berkomentar bahwa jalannya sangat rusak dan
berdebu. Saya tahu itu sangat tahu, semenjak tahun 2013. Memang awalnya saya
kecewa, marah dan heran. Ada apa dengan pemerintah provinsi? Ini jalan
provinsi? Apakah para sopir bis dan pengguna jalan tidak perotes dengan keadaan
ini? Kenapa diam saja? Kemana uang pajak yang selama ini diberikan rakyat? Dari
situ saya hanya bias menggerutu dan sempat terpikir untuk membuat surat secara
langsung kepada ibu gubernur. Namun, saya mencoba sabar melihat apakah nantinya
aka nada perbaik. Dan ternyata setelah satu tahun saya menunggu tidak ada yang
berubah!
Pernah beberapa kali ada gundukan batu untuk memperbaiki jalan. Tapi sama sekali
tidak dikerjakan dengan maksimal. Jalan tetap rusak, debu jalan makin pekat.
Rumah warga sekitar juga tanaman yang seharusnya berfotosintesis mengalami
kesulitan karena daun tertutupi debu. Saya tak paham, apakah para penduduk
setempat tidak geram?tidak marah karena pasti harga tanah sekitar menjadi murah
diakibatkan akses jalan yang tak bagus, debu yang merusak pernapasan dan tumbuhan
yang tertutupi debu. Dimana demokrasi berada? Kenapa warga sekitar terlalu
apatis dengan permasalahan yang sudah seharusnya mereka tuntut dari pemerintah.
Apakah kepedulian pemimpin kita sudah hilang pak?
Terimakasih, mohon maaf atas segala kelancangan saya.
Hormat saya
Serang, 11
Desember 2014
Refisi "Pendidikan : Memanusikan Manusia"
Ref Pendidikan Matematika 3/A
No. 33
PENDIDIKAN : MEMANUSIAKAN MANUSIA
“Memanusiakan manusia” merupakan kata yang sangat
mencirikan kepada suatu aliran dalam kajian ilmu filsafat modern, yaitu aliran
humanis. Aliran ini memandang
manusia sebagai makhluk yang bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri,
dan dengan kekuatannya mampu
mengembangkan diri.
Aliran humanisme merupakan suatu gerakan
intelektual dan kesusastraan pada prinsipnya merupakan aspek dasar dari gerakan
Renaisanse (abad ke 14-16 M.) tujuan gerakan humanisme adalah melepaskan diri
dari dominansi kekuasaan Gereja dan membebaskan akal budi dari aturan yang mengikat. Maka dalam batasan-batasan tertentu,
segala bentuk kekuatan dari luar yang membelenggu kebebasan manusia harus
segera dipatahkan. Kebebasan merupakan tema terpenting dari humanisme,
tetapi bukan kebebasan yang absolut, Kebanyakan tulisan humanistik awal diarahkan untuk
melawan dogma agama. Sebagai contoh, para penulis abad 16 seperti Desiderius
Erasmus dan Sir Thomas More memprotes gereja yang sering kali memerintahkan
taat pada doktrin-doktrin agama, hal ini dianggap oleh para pemikir telah merusak
martabat kemanusiaan dengan merampas kebebasan berpikir untuk diri sendiri.
Humanisme pada abad ke - 18 periode
perkembangan dimasukan kedalam masa pencerahan. Tokoh
humanis yang muncul adalah J.J Rousseu dimana tokoh
ini mengutamakan pandangan tentang perkembangan alamiah manusia sebagai metode
untuk mencoba kesempurnaan tujuan-tujuan pendidikan. Tulisan-tulisan Locke juga menggemakan
pertanggungjawaban semacam itu di abad tersebut. Sebelum Locke,
otoritas-otoritas politik dan agama seringkali menganggap masyarakat sudah
jahat secara bawaan sejak lahir, karena itu perlu direpresi. Namun jika Locke
benar bahwa masyarakat semata-mata produk lingkungan, maka satu-satunya
kesempatan memang mengubah lingkungan untuk menyempurnakan masyarakat sehingga
membuat represi tidak lagi dibutuhkan. Dan jika ketidaksetaraan bukan hal
bawaan, melainkan produk dari kondisi yang ada, manusia bisa menghilangkannya.
Pada abad 20 terjadi perkembangan
humanistik yang disebut humanisme kontemporer yang merupakan
reaksi protes atau gerakan protes terhadap dominasi kekuatan-kekuatan yang
mengancam eksistensi nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia di era
modern. Ranah
pendidikanpun menjadi fokus Jurgen Hubermas dalam mengembangkan teori pembelajaran
yang dikaitkan dengan aliran humanistik yang memandang manusia sebagai makhluk
yang bermartabat luhur, mampu mengembangkan diri, juga dapat menentukan
nasibnya sendiri. Maka terciptalah suatu buah pikir dari Jurgen Hubermas suatu
teori pembelajaran dalam dunia pendidikan yang dinamakan ‘Teori belajar
humanistik’.
Teori belajar
humanistik mengatakan bahwa setiap teori belajar dapat dijadikan acuan, asalkan
tujuan dari pembelajaran tersebut ialah memanusiakn manusia itu sendiri.
Walaupun dalam prakteknya teori pembelajaran ini sering kali dikritik karena
sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis. Kedekatannya dengan kajian
filsafat dari pada bidang pendidikan. Namun, teori ini dinilai ideal karena
memanusiakan manusia dapat mendukungnya suatu pendidikan. Karena pada intinya pendidikan ialah diarahkan untuk membentuk manusia
yang ideal, yang dicita-citakan. Maka dari itu sangat perlu diperhatikan
perkembangannya oleh guru dalam merencanakan pembelajarannya.
Seseorang akan dapat belajar dengan baik apabila
mempunyai pengertian tentang dirinya. Bahwa setiap manusia harus menyadari
bahwa dirinya bermartabat luhur, mampu berkembang, menentukan pilihan dengan
bebas, dan menyadari bahwa sebagai manusia dirinya mampu menentukan
kemampuannya dengan mengaktualisasikan diri dalam bidang apapun. Dengan
demikian teori humanistik dapat menjadi penjelas bagaimana tujuan tersebut
dapat tercapai.
jika dikatakan di atas bahwa teori pembelajaran
humanistik ini dipandang sulit dalam prakteknya. Karena memang belum adanya
acuan atau pedoman baku terhadap pembelajaran yang sesuai teori humanistik ini.
Namun diketahui bahwa teori pembelajaran humanistik menuntut siswanya berpikir
induktif, dan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Suciati dan
Prasetya Irawan (2001) juga memberikan cara atau sedikit acuan dalam
pembelajaran ini, yaitu:
a.
Menentukan materi pelajaran.
b.
Mengidentifikasi kemampuan awal
siswa.
c.
Mengidentifikasi topik-topik
pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri atau mengalami
dalam belajar.
d.
Merancang fasilitas belajar seperti
lingkungan dan media pembelajaran.
e.
Membimbing siswa belajar secara
aktif.
f.
Membimbing siswa untuk memahami
hakikat makna dari pengalaman belajarnya.
g.
Membimbing siswa membuat
konseptualisasi pengalaman belajarnya.
h.
Membimbing siswa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi nyata.
i.
Mengevaluasi proses dan hasil
belajar.
Ada pula Implikasi Teori Belajar Humanistik, sebagai
berikut :
a.
Guru Sebagai Fasilitator.
b.
Fasilitator sebaiknya memberi
perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman
kelas.
c.
Fasilitator membantu untuk
memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga
tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
d.
Guru mempercayai adanya keinginan dari
masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang
bermakna tadi.
e.
Guru mencoba mengatur dan
menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan
para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
f.
Guru menempatkan dirinya sendiri
sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
g.
Di dalam menanggapi
ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara
yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok.
h.
Bilamana cuaca penerima kelas telah
mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
i.
Guru mengambil prakarsa untuk ikut
serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan
juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh
saja digunakan atau ditolak oleh siswa.
Jika kita lihat seksama dari panduan atau acuan penerapan
teori belajar humanistik diatas, sekilas mungkin akan teringat kurikulum 2013
yang menjadikan guru sebagai fasilitator. Membiarkan siswa mengembangkan minat
dan bakatnya dan menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran, yang
artinya siswa dituntut membangun dan mengembamgkan pengetahuannya, juga
dituntut menjadi aktif dalam proses belajar. Hal ini pun sama dengan apa yang
dicirikan oleh teori humanistik.
Apabila dilihat
dari kegunaannya “Memanusiakan manusia” ini menjadi sangat penting saat
pendidikan terasa hambar dengan pembelajaran yang diberi hanya sekedar satu
arah, yang menjadikan guru sebagai model tunggal dalam pengaplikasiannya.
Padahal siswa yang seharusnya menjadi subjek dan bukan menjadi objek yang dianggap
sebagai tong kosong yang ditetesi air oleh gurunya.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. Organis, harmonis,
dinamis. Guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
Manfaat dari humanistik ini akan sangat membantu para
pendidik menyadari bahwa murid ialah manusia-manusia yang berharga dan
berkembang, juga pendidik dapat memahami arah belajar pada dimensi yang lebih
luas. Meskipun teori humanistik ini masih sukar diterapkan kedalam
langkah-langkah pembelajaran yang praktis dan operasional, namun sumbangan
teori ini sangat besar. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang
telah dirumuskan dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami kejiwaan
manusia, menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti, tujuan, penentuan
materi, pemilihan strategi pembelajaranm serta pengembangan alat evaluasi,
kearah pembentukan manusia yang dicita-citakan tersebut.
Kelebihan dari teori belajar humanistik adalah
a.
Teori ini cocok untuk diterapkan
dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena iker.
b.
Indikator dari keberhasilan aplikasi
ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan
terjadi perubahan pola iker, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
c.
Siswa diharapkan menjadi manusia
yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya
sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku
Kekurangan dari teori belajar humanistik adalah :
a.
Siswa yang tidak mau memahami
potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar
b.
Terlalu memberi kebebasan pada siswa
DAFTAR PUSTAKA
Hatimah ihat dkk. (2009). Pembelajaran
Berbasis Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Afid Burhanudin.2013. Penerapan
Filsafat Humanistik dalam Pembelajaran.
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/27/penerapan-filsafat-humanistik-dalam-pembelajaran-5/feed/ diakses pada 13 Oktober 2014
Afni Nurul. 2013 Filsafat Humanistik dan Aplikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. http://nurulafnisinaga.blogspot.com/feeds/6705527691965237235/comments/default diakses pada 13 Oktober 2014
Adi Pustakawan. 2013. Filsafat Humanisme.
http://adipustakawan01.blogspot.com/feeds/2748000894634305083/comments/default diakses pada 13 Oktober 2014
Tuan Guru. 2014. Pengertian
humanisme. http://www.tuanguru.com/feeds/1999979952607394273/comments/default
diakses pada 13 Oktober 2014
"Pendidikan : Memanusiakan Manusia"
Pendidikan Matematika 3/A
No. 33
PENDIDIKAN : MEMANUSIAKAN MANUSIA
“Memanusiakan manusia” merupakan kata yang sangat
mencirikan kepada suatu aliran dalam kajian ilmu filsafat modern, yaitu aliran
humanis. Aliran ini memandang
manusia sebagai makhluk yang bermartabat luhur, mampu menentukan
nasib sendiri, dan dengan kekuatannya mampu
mengembangkan diri.
Aliran humanisme sebagai suatu gerakan intelektual dan
kesusastraan pada prinsipnya merupakan aspek dasar dari gerakan Renaisanse (abad
ke 14-16 M.) tujuan gerakan humanisme adalah melepaskan diri dari dominansi kekuasaan Gereja dan membebaskan akal budi dari
kungkungannya yang mengikat. Maka dalam batasan-batasan tertentu, segala bentuk
kekuatan dari luar yang membelenggu kebebasan manusia harus segera
dipatahkan. Kebebasan merupakan tema terpenting dari humanisme, tetapi
bukan kebebasan yang absolut, Kebanyakan tulisan humanistik awal diarahkan untuk
melawan dogma agama. Sebagai contoh, para penulis abad 16 seperti Desiderius
Erasmus dan Sir Thomas More memprotes gereja yang sering kali menyuruh orang
taat pada doktrin-doktrin agama, hal ini dianggap oleh para pemikir telah merusak
martabat kemanusiaan dengan merampas kebebasan berpikir untuk diri sendiri.
Humanisme Pada abad 18 periode perkembangan dimasukan kedalam masa
pencerahan. Tokoh humanis yang muncul adalah J.J Rousseu dimana tokoh ini mengutamakan pandangan tentang perkembangan alamiah
manusia sebagai metode untuk mencoba kesempurnaan
tujuan-tujuan pendidikan. Tulisan-tulisan Locke juga menggemakan
pertanggungjawaban semacam itu di abad tersebut. Sebelum Locke,
otoritas-otoritas politik dan agama seringkali menganggap masyarakat sudah
jahat secara bawaan sejak lahir, karena itu perlu direpresi. Namun jika Locke
benar bahwa masyarakat semata-mata produk lingkungan, maka satu-satunya
kesempatan memang mengubah lingkungan untuk menyempurnakan masyarakat sehingga
membuat represi tidak lagi dibutuhkan. Dan jika ketidaksetaraan bukan hal
bawaan, melainkan produk dari kondisi yang ada, manusia bisa menghilangkannya.
(Crain, 2007).
Pada abad 20 terjadi perkembangan
humanistik yang disebut humanisme kontemporer yang merupakan
reaksi protes atau gerakan protes terhadap dominasi kekuatan-kekuatan yang
mengancam eksistensi nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia di era
modern.
Di pandangan melalui caranya aliran ini juga berimbas keranah
pendidikan dengan adanya teori belajar humanistik, pelopor dari teori ini
adalah Jurgen Hubermas. Teori humanistik proses belajar harus dimulai dan
ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh karena itu
teori ini erat hubungannya dengan dunia filsafat.
Teori
humanistik berpendapat bahwa teori belajar apapun bisa dimanfaatkan asal
tujuannya untuk memanusiakan manusia, maksudnya adalah, mencapai aktualisasi
diri, pemahaman diri, dan realisasi diri orang yang belajar secara optimal,
kerena manusia merupakan makhluk yang kompleks, maka banyak ahli memandangnya
dari sisi yang berbeda sesuai dengan mana yang menjadi penekanannya.
Teori belajar
humanistik sering dikritik karena sulit diterapkan dalam konteks yang lebih
praktis. Karena kedekatannya dengan kajian filsafat dari pada bidang
pendidikan. Namun, teori ini dinilai ideal karena memanusiakan manusia dapat
mendukungnya suatu pendidikan. Karena pada
intinya pendidikan ialah diarahkan untuk membentuk manusia yang ideal, yang
dicita-citakan. Maka dari itu sangat perlu diperhatikan perkembangannya oleh
guru dalam merencanakan pembelajarannya. Seseorang akan dapat belajar dengan
baik apabila mempunyai pengertian tentang dirinya dan dapat menentukan pilihan
dengan bebas. Dengan demikian teori humanistik dapat menjadi penjelas bagaimana
tujuan tersebut dapat tercapai.
Dalam
prakteknya teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses belajar. Oleh karena itu, walaupun secara eksplisit belum ada
pedoman baku tentang langkah-langkah pembajaran dengan pendekatan humanistik,
namun paling tidak langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati
dan Prasetya Irawan (2001) dapat digunakan sebagai acuan. Langkah-langkah yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
a.
Menentukan tujuan-tujuan
pembelajaran.
b.
Menentukan materi pelajaran.
c.
Mengidentifikasi kemampuan awal
siswa.
d.
Mengidentifikasi topik-topik
pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri atau mengalami dalam
belajar.
e.
Merancang fasilitas belajar seperti
lingkungan dan media pembelajaran.
f.
Membimbing siswa belajar secara
aktif.
g.
Membimbing siswa untuk memahami
hakikat makna dari pengalaman belajarnya.
h.
Membimbing siswa membuat
konseptualisasi pengalaman belajarnya.
i.
Membimbing siswa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi nyata.
j.
Mengevaluasi proses dan hasil
belajar.
Ada pula Implikasi Teori Belajar Humanistik, sebagai
berikut :
a.
Guru Sebagai Fasilitator.
b.
Fasilitator sebaiknya memberi perhatian
kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.
c.
Fasilitator membantu untuk
memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga
tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
d.
Guru mempercayai adanya keinginan
dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang
bermakna tadi.
e.
Guru mencoba mengatur dan
menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan
para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
f.
Guru menempatkan dirinya sendiri
sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
g.
Di dalam menanggapi
ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara
yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok.
h.
Bilamana cuaca penerima kelas telah
mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
i.
Guru mengambil prakarsa untuk ikut
serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan
juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh
saja digunakan atau ditolak oleh siswa.
Jika kita lihat seksama dari panduan atau acuan penerapan
teori belajar humanistik diatas, sekilas mungkin akan teringat kurikulum 2013
yang menjadikan guru sebagai fasilitator. Membiarkan siswa mengembangkan minat
dan bakatnya dan menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran, yang
artinya siswa dituntut membangun dan mengembamgkan pengetahuannya, juga
dituntut menjadi aktif dalam proses belajar. Hal ini pun sama dengan apa yang
dicirikan oleh teori humanistik.
Apabila dilihat
dari kegunaannya “Memanusiakan manusia” ini menjadi sangat penting saat
pendidikan terasa hambar dengan pembelajaran yang diberi hanya sekedar satu
arah, yang menjadikan guru sebagai model tunggal dalam pengaplikasiannya.
Padahal siswa yang seharusnya menjadi subjek dan bukan menjadi objek yang dianggap
sebagai tong kosong yang ditetesi air oleh gurunya.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. Organis, harmonis,
dinamis. Guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
Manfaat dari humanistik ini akan sangat membantu para
pendidik menyadari bahwa murid ialah manusia-manusia yang berharga dan berkembang,
juga pendidik dapat memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas.
Meskipun teori humanistik ini masih sukar diterapkan kedalam langkah-langkah
pembelajaran yang praktis dan operasional, namun sumbangan teori ini sangat
besar. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskan
dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami kejiwaan manusia,
menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti, tujuan, penentuan materi,
pemilihan strategi pembelajaranm serta pengembangan alat evaluasi, kearah
pembentukan manusia yang dicita-citakan tersebut.
Kelebihan dari teori belajar humanistik adalah
a.
Teori ini cocok untuk diterapkan
dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena iker.
b.
Indikator dari keberhasilan aplikasi
ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan
terjadi perubahan pola iker, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
c.
Siswa diharapkan menjadi manusia
yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya
sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku
Kekurangan dari teori belajar humanistik adalah :
a.
Siswa yang tidak mau memahami
potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar
b.
Terlalu memberi kebebasan pada siswa
DAFTAR PUSTAKA
Hatimah ihat dkk. (2009).
Pembelajaran Berbasis Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/27/penerapan-filsafat-humanistik-dalam-pembelajaran-5/feed/ diakses pada 13 Oktober 2014
Afni Nurul. 2013 Filsafat Humanistik dan Aplikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. http://nurulafnisinaga.blogspot.com/feeds/6705527691965237235/comments/default diakses pada 13 Oktober 2014
http://adipustakawan01.blogspot.com/feeds/2748000894634305083/comments/default diakses pada 13
Oktober 2014
http://van88.wordpress.com/filsafat-pendidikan/feed/ diakses pada 13 Oktober 2014
http://www.tuanguru.com/feeds/1999979952607394273/comments/default diakses pada 13 Oktober 2014
Langganan:
Postingan (Atom)